#YouAreMySunshine Novel Metropop Pun Bisa Romantis


Kata siapa - novel metropop itu nggak romantis? Ih, sok tahu banget orang yang bilang kayak gitu? Justru menurutku, novel romance dengan gaya pop literature itu juga tak kalah romantisnya dengan novel-novel romance yang gaya bahasanya itu EYD. Malah novel-novel bergaya EYD seperti itu agak kaku; agak kurang sesuai dengan perkembangan jaman yang jarang sekali menemukan orang bicara nyaris sesuai EYD. Tapi beda lho, sama novel-novel terjemahan. Itu nggak masuk hitungan; soalnya maksudku itu, yang ditulis sama penulis-penulis lokal. Dan ada satu novel pop literature yang menurutku amat sangat romantis. Itu adalah.....





Novel "You Are My Sunshine" ini karangan Clara Canceriana, seorang blogger yang sepertinya nyaris semua blogger sudah kenal dia lewat blognya: http://duniakura2.blogspot.com/. Novel ini... eeeee... sepertinya sih novel ketiganya. Itu yang kutahu dari novel terbarunya yang lagi-lagi penerbitnya, GagasMedia. Ceritanya itu tentang kisah cinta dosen Sastra Jepang bernama Kristal Katarina dengan turis Jepang bernama Ryouta Kanazawa. Mereka dipertemukan oleh Kinan, yang merupakan sahabat dari mereka berdua.

Diceritakan Kristal sedang merenungi nasib malangnya. Sudah ayahnya meninggal, keluarganya bangkrut, eh disia-siakan pacarnya. Dan sebagai sahabat yang baik, Kinan berusaha menghibur hatinya. Salah satunya itu dengan merancang perjodohan untuknya. Kinan menjodohkannya dengan Ryouta yang merupakan sahabat Kinan, sewaktu tinggal di Jepang. Karena Ryouta baru saja kecopetan juga, Kinan meminta Kristal untuk menampungnya di rumah kontrakannya. Agak riskan sih, tapi mau bagaimana lagi. Selain Kinan itu sahabat terbaiknya, ia juga rada kasihan sama si Jepang-Berambut-Pirang. Awalnya, Kristal dibikin senewen sama segala kelakuan Ryouta yang mengesalkan. Tapi ke depannya, setelah ia berpacaran dengan Bruno Dominggo - bosnya di DT Corp, ia sepertinya punya perasaan terhadap Ryouta. Namun, baik dirinya dan Ryouta sama-sama berusaha menyangkalinya.

Ke depannya, saat akan menikah dengan Bruno, dirinya sadar telah mengambil keputusan keliru. Khususnya setelah melihat kertas permohonan yang ditulis Ryouta. Begitu pun dengan Ryouta. Faktor Kristal-lah yang menjadi pendorong cowok itu untuk mencari pekerjaan tetap; tak lagi menjadi pekerja paruh waktu. Dan saat-saat itulah, menurutku, itu bagian teromantisnya.

Soal diksi, lumayan ciamik. Dialognya juga alami dan mengalir. Pula dengan alurnya. Saat membacanya, aku merasa seperti sedang membaca komik. Serius. Jarang-jarang menemukan novel yang membuatku seperti lagi baca komik. Dan.. aku berani kasih nilai 100, di luar segala typo yang kadang masih ditemukan.

Comments

  1. kakak gw baru menang giveaway-annya nih novel, coba ntar gw pinjem dulu :D

    ReplyDelete
  2. walaupun sudah diterbitkan tapi masih ada juga ya typo nya, gak papa manusiawi haha

    ReplyDelete
  3. Pop Literature tuh apa sih brow? ra mudheng (nggak ngerti) gw haha... maklum jarang baca novel, terakhir baca novel 5cm. aja ampe 6 bulan baru kelar...

    ReplyDelete
  4. Pop literature itu yang gaya bahasanya ber-lu-gue gitu... Banyak istilah2 slang atau gaulnya...

    ReplyDelete

Post a Comment

Pembaca yang baik adalah yang sudi mau meninggalkan komentar. ^_^
Nice reader is the one who will leave lot of words in the comment box. ^_^

PLACE YOUR AD HERE

PLACE YOUR AD HERE
~ pasang iklan hanya Rp 100.000 per banner per 30 hari ~